Diseminasi Inovasi Disertasi Mahasiswa S3 UHAMKA: Dorong Reformasi Pendidikan Bahasa Menuju Era Digital dan Kesadaran Sosial-Ekologis


 

Jakarta, 11 Juli 2025 — Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang progresif dan transformatif melalui penyelenggaraan Seminar Kemajuan Disertasi Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia. Kegiatan yang dilangsungkan di ruang kelas lantai 2 Sekolah Pascasarjana UHAMKA ini menjadi panggung bagi mahasiswa doktoral angkatan ke-5 Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 untuk mempresentasikan hasil riset disertasinya.


Lebih dari sekadar forum akademik, seminar ini menjadi ajang strategis dalam mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran baru yang menggabungkan dimensi kebahasaan dengan isu-isu krusial kontemporer seperti transformasi digital, kepedulian ekologis, dan sensitivitas sosial. Tiga disertasi yang dipaparkan secara meyakinkan oleh para mahasiswa menjadi cerminan orientasi riset yang berpijak pada realitas dan kebutuhan zaman.


Salah satu inovasi menonjol datang dari Mundakir, yang menyampaikan disertasi bertajuk “Pengembangan Modul Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Literasi Ekologi Digital untuk Meningkatkan Perilaku Ramah Lingkungan.” Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ade Hikmat, M.Pd. dan Siti Zulaiha, M.A., Ph.D., Mundakir menekankan pentingnya transformasi pembelajaran bahasa Indonesia yang tidak hanya berfokus pada keterampilan linguistik, tetapi juga menjadi wahana pendidikan karakter dan kepedulian ekologis. Modul berbasis literasi digital yang dikembangkan tidak hanya memperkaya strategi pembelajaran, tetapi juga membentuk kesadaran kritis siswa terhadap isu lingkungan hidup.


Sementara itu, Evi Susanti memaparkan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Portal E untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan.” Didampingi oleh Prof. Dr. Ade Hikmat, M.Pd. dan Dr. Wini Tarmini, M.Hum., Evi mengangkat persoalan krusial rendahnya kemampuan literasi ilmiah pelajar SMK. Solusi yang ia tawarkan berupa platform digital interaktif bertajuk “Portal E” dirancang sebagai sarana pembelajaran modern yang adaptif terhadap karakteristik generasi digital. Disertasi ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan metode pembelajaran bahasa, tetapi juga memperkuat kapasitas akademik siswa dalam menghasilkan karya ilmiah yang bermutu.


Sorotan tajam juga datang dari Deasy Wahyu Hidayat, yang menutup sesi dengan disertasi bernuansa kritis berjudul “Investigasi Bahasa dalam Pemberitaan Perundungan di Sekolah pada Media Massa serta Implikasinya pada Mata Kuliah Sosiolinguistik Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UHAMKA (Penelitian Analisis Wacana Kritis).” Dalam penelitiannya yang dibimbing oleh Prof. Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum. dan Dr. Imam Sufi’i, M.Hum., Deasy mengupas bagaimana konstruksi bahasa dalam pemberitaan media terhadap isu perundungan dapat membentuk persepsi sosial yang bias dan cenderung mengaburkan realitas kekuasaan. Ia menegaskan perlunya pembacaan kritis terhadap wacana publik serta integrasi hasil temuannya ke dalam pembelajaran sosiolinguistik guna membangun kesadaran mahasiswa terhadap kekuatan dan dampak bahasa dalam kehidupan sosial.


Sepanjang kegiatan, para promotor dan kopromotor memberikan umpan balik konstruktif yang menajamkan perspektif dan metodologi riset mahasiswa. Atmosfer seminar berlangsung dalam suasana akademik yang intens dan dinamis, memperlihatkan kedewasaan ilmiah para kandidat doktor dalam mempertahankan argumentasi dan desain penelitian mereka.


Direktur Sekolah Pascasarjana UHAMKA, Prof. Dr. H. Ade Hikmat, M.Pd., yang turut hadir dan memberikan pengarahan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya institusional dalam mencetak doktor yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki orientasi solusi terhadap problematika nyata dalam masyarakat. "Kami berkomitmen menjadikan disertasi bukan sekadar syarat kelulusan, tetapi kontribusi intelektual yang bermakna," ungkapnya.


Melalui seminar ini, UHAMKA kembali meneguhkan perannya sebagai institusi yang adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman. Ketiga disertasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa kajian bahasa dapat menjadi medium perubahan sosial dan ekologis yang strategis, apabila dirancang dengan pendekatan interdisipliner dan semangat pembaruan. Di tengah gempuran disrupsi teknologi dan kompleksitas sosial, kontribusi para peneliti muda dari UHAMKA ini diharapkan menjadi inspirasi bagi arah baru dalam pendidikan tinggi Indonesia—yang lebih kontekstual, reflektif, dan berkeadaban.(Yanti)

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler