Batam - Pantai Melur di Pulau Galang kembali menjadi saksi kebersamaan dan kepedulian antarumat Islam pada perayaan Idul Adha 1446 Hijriah. Di tengah debur ombak dan hamparan pasir putih, ratusan warga berkumpul dalam suasana penuh khidmat dan kehangatan. Yayasan An-Nur Melur, bersama masyarakat Sijantung Galang, menggelar pemotongan hewan qurban sebagai wujud syukur dan solidaritas kepada sesama.
Sebanyak 264 hewan qurban—232 kambing dan 32 sapi—dipersembahkan untuk kemaslahatan umat. Daging qurban tersebut dibagikan kepada lebih dari 620 kepala keluarga yang tersebar di wilayah sekitar, dengan masing-masing menerima 3 kilogram daging segar. Kehadiran dan antusiasme masyarakat menjadi bukti nyata bahwa semangat berbagi masih hidup dan kuat di tengah-tengah kita.
Yang menarik, kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari dua tokoh Muslim asal Singapura, yakni Bapak Mohamad Akbar, pemilik MD Akbar Goat Farm, dan Bapak Ridza, yang dikenal sebagai donatur utama dan koordinator kegiatan. Kehadiran mereka bukan sekadar bantuan materi, tetapi juga simbol kuatnya hubungan spiritual dan sosial antara warga Indonesia dan Singapura. Mereka hadir bukan hanya sebagai tamu, melainkan sebagai saudara dalam iman yang turut membaur dan bekerja bersama masyarakat.
Yayasan An-Nur Melur sendiri merupakan lembaga sosial-keagamaan yang konsisten bergerak di bidang pendidikan dan pembinaan anak-anak yatim dan dhuafa. Dengan fasilitas berupa asrama putra dan putri, masjid, mushola, dan pondok tahfiz, yayasan ini kini membina 20 santri mukim yang tinggal dan belajar tanpa dipungut biaya. Mereka mendapatkan pendidikan agama dan pembinaan karakter dalam lingkungan yang penuh kasih dan keikhlasan.
Sejak tahun 2024, yayasan ini mengalami transformasi besar di bawah kepemimpinan Bapak Achmad Nursyamsi, pendiri sekaligus pimpinan baru yang membawa semangat pembaruan bersama jajaran pengurus yang kompeten: Ibu Dewi Koriati, Bapak Jumala, SH., M.Kn., Kyai Mamun Murod, Bapak Barnas, dan Bapak Taufik Hidayat. Bersama-sama, mereka menyusun program-program yang tidak hanya fokus pada pembinaan santri mukim, tetapi juga menjangkau masyarakat luas yang membutuhkan perhatian dan pendampingan.
Dalam semangat itu pula, Yayasan An-Nur kini membuka kesempatan bagi anak-anak yatim dan dhuafa di bawah usia 10 tahun yang ingin belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an secara gratis. Program ini merupakan bentuk kepedulian jangka panjang untuk membangun generasi Qurani sejak usia dini, khususnya bagi anak-anak yang kehilangan akses pendidikan karena keterbatasan ekonomi.
Kegiatan qurban tahun ini tidak hanya mencatat jumlah hewan yang dipotong atau kilogram daging yang dibagikan. Lebih dari itu, ia mencatat ketulusan hati, kerja sama lintas negara, dan kepedulian yang menjalar dari satu tangan ke tangan lain. Di bawah terik matahari Pantai Melur, cinta kasih sesama tumbuh subur—membuktikan bahwa kemanusiaan tidak mengenal sekat, dan qurban bukan hanya perintah Tuhan, tetapi jalan menuju keberkahan bersama.
Yayasan An-Nur berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus menebarkan kebaikan. Karena dalam setiap tetes darah qurban, ada harapan yang hidup; dan dalam setiap kilogram daging yang dibagikan, tersimpan senyum, doa, dan ikatan yang tak lekang oleh waktu. (Nursalim Turatea/Yti).